Gara-gara saya baca bukunya mba Prita Ghozie dan Nadia Mulya tentang Money Smart Parent, yaitu tentang perjalanan biaya kehamilan Nadia, saya jadi tergelitik ingin bikin juga, sekaligus rangkuman juga siapa tau ada mommy-mommy lain yang membutuhkan, mumpung saya juga baru lahiran bulan Maret 2019.
Sedikit cerita kenapa saya mau beli buku ini ya.
Jadi waktu saya jalan-jalan ke toko buku Gramedia, di jajaran rak buku Parenting, waktu itu saya lagi mau cari buku tentang tumbuh kembang untuk Rissa sih, eh akhirnya saya menemukan bukunya Nadia Mulya dan Prita Ghozie ini. Akhirnya saya sekilas baca di tempat deh. Dan kayaknya buku ini gue banget ya? So, setelah minta izin dengan suami, akhirnya saya memutuskan untuk membeli buku ini.
Kapan-kapan saya ulas buku ini ya. Sekarang masih dalam proses membaca 😊
Di buku ini Nadia menjabarkan detail biaya-biayanya waktu selama kehamilannya. Tapi pas saya baca lagi, biaya kehamilan saya gak sampai segitu besarnya sih 😊 Makanya mumpung saya masih agak ingat, langsung aja deh saya tuliskan disini.
Jujur aja sebelum kehamilan Rissa, saya memang gak punya tabungan persiapan kehamilan sama sekali, karena memang kehamilan Rissa diluar planning kami. Beda dengan proses kehamilan Nadia, sebelumnya ia memang program kehamilan. Kalau saya program kehamilannya gak membutuhkan budget yang besar banget, yang penting niat dan waktu aja 😊
Tapi yang perlu saya syukuri karena kantor suami mengcover sebesar 80% untuk biaya control kehamilan dan persalinan. Alhamdulillah. Jadi benar-benar mengandalkan uang tabungan yang tersisa dan asuransi kantor suami.
Tapi yang perlu saya syukuri karena kantor suami mengcover sebesar 80% untuk biaya control kehamilan dan persalinan. Alhamdulillah. Jadi benar-benar mengandalkan uang tabungan yang tersisa dan asuransi kantor suami.
Ohya moms, untuk program kehamilan dan biaya kehamilan sampai persalinan, saya lakukan di Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat ya.
Lalu apa saja sih biaya kehamilan yang pernah saya keluarkan?
1. Biaya kontrol dokter obgyn sebesar Rp. 250ribu.
8 x Rp. 250.000 = Rp. 2.000.000
Minggu ke-34 sampai minggu ke-40 kontrol dokter sudah 2 minggu sekali, jadi kira-kira 4 x Rp. 250.000 = Rp. 1.000.000
Minggu ke-34 sampai minggu ke-40 kontrol dokter sudah 2 minggu sekali, jadi kira-kira 4 x Rp. 250.000 = Rp. 1.000.000
2. Suplemen dan vitamin 2 macam (DHA dan asam folat) untuk dikonsumsi selama sebulan totalnya Rp. 250.000
Total biaya suplemen 9 x Rp.250.000 = Rp. 2.250.000
Total biaya suplemen 9 x Rp.250.000 = Rp. 2.250.000
3. Cek darah Rp. 150.000
4. Senam hamil sejak bulan ke 6 (minggu ke 24) sampai minggu ke-39. Dan senam hamil dilakukan setiap minggu (kalau saya lagi gak absen). Per kedatangan Rp. 30.000
Jadi totalnya 8 x Rp. 30.000 = Rp. 240.000
Total biaya kontrol kehamilan adalah Rp. 5.640.000.
Karena dibiayai oleh kantor suami sebesar 80%-nya, berarti saya bayar hanya 20%nya, yaitu sekitar Rp. 1.530.000. Dan 2 bulan menjelang kelahiran ternyata limit asuransi habis, per kedatangan dokter saya harus mengeluarkan uang sekitar Rp. 750.000, 2 bulannya jadi Rp. 1.500.000.
Jadi total keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk kontrol dokter obgyn sekitar Rp.3jutaan selama kehamilan.
Dua kali hamil, dua kali juga dapat penggantian kantor 80%. Bener-bener alhamdulillah. Disaat saya lagi gak ada persiapan dana untuk kehamilan, keuangan saya dan suami dipermudah dengan adanya penggantian asuransi suami.
Selama hamil pengeluaran saya sedikit membengkak. Kenapa? Karena terkadang ada kondisi-kondisi yang gak bisa saya kontrol. Apa aja sih?
1. Transportasi
Selama saya hamil, saya masih rajin datang ke beberapa event blogger, dan karena saya sedang hamil, otomatis pengeluaran untuk transportasi jadi membengkak, yang tadinya saya bisa naik ojek dan bareng suami pulang event, saya jadi bawa mobil sendiri atau naik taksi online (PP). Tapi tenang aja kok moms, ya alhamdulillahnya event yang saya hadiri mau mengcover semua biaya transportasi saya, jadi saya gak pengeluaran > pendapatan kok 😊
Sekali PP adalah Rp. 150.000. Karena 1 bulan saya belum tentu keluar rumah, atau terkadang bisa 2-3 kali keluar rumah, jadi saya ambil rata-rata aja, yaitu sebulan sekali selama 8 bulan, berarti 8 x Rp. 150.000 = Rp. 1.200.000
2. Makanan
Duh untuk point kedua ini setelah saya lihat-lihat lagi daftar belanjaannya memang agak sedikit boros, pasalnya selama hamil terkadang saya gak kuat memasak, jadi di awal-awal kehamilan saya lebih banyak catering. Untuk biaya cateringnya untuk porsi 3 orang Rp. 30ribu. Dan saya cateringnya dari hari Senin - Jumat. Hari sabtu dan minggu saya pasti makan diluar bersama suami. Nah, walaupun saya catering, porsinya terkadang gak cukup untuk dibawa ke kantor oleh suami, jadi terkadang saya masih suka memasak, tapi yang simple-simple aja, yang penting suami tetap bawa bekal ke kantor. Gak jajan di kantor. Karena pengeluaran jadi double-double deh. Ditambah lagi terkadang saya masih suka jajan and makan diluar (restoran). Karena ngidamnya gak tertahan.
1 minggu = 5 x Rp. 30.000 = Rp. 150.000
1 bulan = 4 x Rp. 150.000 = Rp. 600.000
Saya catering cuma bertahan selama kurang lebih 6 bulan aja, karena saya bosan, dan saya sudah kuat memasak. Jadi total pengeluaran untuk catering 6 x Rp. 600.000 = Rp. 3.600.000
Selebihnya saya memasak dan membeli makanan matang saja.
3. Laundry
Karena selama saya hamil tidak ada jasa ART, mencuci dan menggosok dikerjakan sendiri, akhirnya karena saya tidak mampu, akhirnya saya memutuskan untuk memakai jasa laundry. Untuk biaya laundry sekitar Rp. 100.000 - 120.000 per bulan. Karena saya hamil selama 10 bulan, jadi kira-kira saya harus mengeluarkan budget untuk laundry sekitar 10 x Rp. 100.000 = Rp. 1.000.000
Untuk skincare kebetulan saya masih punya yang organic, jadi saya tidak usah membeli lagi. Untuk olahraga juga saya lebih banyak yang gratisan, olahraga pagi di hari minggu, jadi saya gak pernah ke gym atau tempat senam. Karena setiap minggu juga saya pasti senam hamil di RS Mitra.
Untuk baju selama hamil, karena selama hamil saya hanya naik sebesar 10kg, jadi saya gak pernah membeli baju lagi. Paling say abeli baju hanya untuk persiapan menyusui aja. Selebihnya keliuar rumah banyak pakai yang berbahan kaos saja.
Untuk foto maternity saya juga gak pernah pakai jasa studio, cukup foto sendiri aja di beberapa spot selama saya keluar rumah.
Saya juga gak pernah yang namanya babymoon. Kenapa? Karena saya gak pernah berani melakukan babymoon, entah kenapa parno aja bawaannya, takut kenapa-kenapa dengan kehamilan saya. Jadi kalaupun mau pergi, pergi yang paling jauh hanya Bandung saja.
Jadi total pengeluaran saya selama hamil : biaya kontrol dokter obgyn + gaya hidup sekitar Rp. 8.800.000. Ini belum ditambah makan di restoran dan jajan kopi ya. Selama hamil kemarin saya lumayan sering juga ngopi. Makanya antisipasinya saya suka minum kopi sachet aja di rumah untuk mengurangi asupan kafein.
Nah, itulah perjalanan biaya kehamilan saya selama hamil. Kurang lebih sama sih selama hamil Narend and Rissa. Jadi kalau misalnya ada yang ingin menyiapkan budget selama hamil, ambil patokan aja dari nilai yang saya keluarkan.
Kalau udah tau nominalnya kan moms jadi lebih enak ya untuk menyiapkan budgetnya, bisa mulai di deposito, atau reksadana, atau di LM. Karena semua harus dipersiapkan, supaya nantinya tidak mengurangi pengeluaran bulanan.
Kalau moms sendiri bagaimana? Adakah yang investasi terlebih dahulu untuk biaya kontrol kehamilan? Boleh dong share ceritanya di bawah ya.
Semoga bermanfaat ya moms.
4. Senam hamil sejak bulan ke 6 (minggu ke 24) sampai minggu ke-39. Dan senam hamil dilakukan setiap minggu (kalau saya lagi gak absen). Per kedatangan Rp. 30.000
Jadi totalnya 8 x Rp. 30.000 = Rp. 240.000
Total biaya kontrol kehamilan adalah Rp. 5.640.000.
Dok Pribadi : Oline saat senam hamil |
Karena dibiayai oleh kantor suami sebesar 80%-nya, berarti saya bayar hanya 20%nya, yaitu sekitar Rp. 1.530.000. Dan 2 bulan menjelang kelahiran ternyata limit asuransi habis, per kedatangan dokter saya harus mengeluarkan uang sekitar Rp. 750.000, 2 bulannya jadi Rp. 1.500.000.
Jadi total keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk kontrol dokter obgyn sekitar Rp.3jutaan selama kehamilan.
Dua kali hamil, dua kali juga dapat penggantian kantor 80%. Bener-bener alhamdulillah. Disaat saya lagi gak ada persiapan dana untuk kehamilan, keuangan saya dan suami dipermudah dengan adanya penggantian asuransi suami.
Biaya Gaya Hidup Hamil Mommy Oline
Sekarang bahas gaya hidup hamil saya ya moms 😊Selama hamil pengeluaran saya sedikit membengkak. Kenapa? Karena terkadang ada kondisi-kondisi yang gak bisa saya kontrol. Apa aja sih?
1. Transportasi
Selama saya hamil, saya masih rajin datang ke beberapa event blogger, dan karena saya sedang hamil, otomatis pengeluaran untuk transportasi jadi membengkak, yang tadinya saya bisa naik ojek dan bareng suami pulang event, saya jadi bawa mobil sendiri atau naik taksi online (PP). Tapi tenang aja kok moms, ya alhamdulillahnya event yang saya hadiri mau mengcover semua biaya transportasi saya, jadi saya gak pengeluaran > pendapatan kok 😊
Sekali PP adalah Rp. 150.000. Karena 1 bulan saya belum tentu keluar rumah, atau terkadang bisa 2-3 kali keluar rumah, jadi saya ambil rata-rata aja, yaitu sebulan sekali selama 8 bulan, berarti 8 x Rp. 150.000 = Rp. 1.200.000
2. Makanan
Duh untuk point kedua ini setelah saya lihat-lihat lagi daftar belanjaannya memang agak sedikit boros, pasalnya selama hamil terkadang saya gak kuat memasak, jadi di awal-awal kehamilan saya lebih banyak catering. Untuk biaya cateringnya untuk porsi 3 orang Rp. 30ribu. Dan saya cateringnya dari hari Senin - Jumat. Hari sabtu dan minggu saya pasti makan diluar bersama suami. Nah, walaupun saya catering, porsinya terkadang gak cukup untuk dibawa ke kantor oleh suami, jadi terkadang saya masih suka memasak, tapi yang simple-simple aja, yang penting suami tetap bawa bekal ke kantor. Gak jajan di kantor. Karena pengeluaran jadi double-double deh. Ditambah lagi terkadang saya masih suka jajan and makan diluar (restoran). Karena ngidamnya gak tertahan.
1 minggu = 5 x Rp. 30.000 = Rp. 150.000
1 bulan = 4 x Rp. 150.000 = Rp. 600.000
Saya catering cuma bertahan selama kurang lebih 6 bulan aja, karena saya bosan, dan saya sudah kuat memasak. Jadi total pengeluaran untuk catering 6 x Rp. 600.000 = Rp. 3.600.000
Selebihnya saya memasak dan membeli makanan matang saja.
3. Laundry
Karena selama saya hamil tidak ada jasa ART, mencuci dan menggosok dikerjakan sendiri, akhirnya karena saya tidak mampu, akhirnya saya memutuskan untuk memakai jasa laundry. Untuk biaya laundry sekitar Rp. 100.000 - 120.000 per bulan. Karena saya hamil selama 10 bulan, jadi kira-kira saya harus mengeluarkan budget untuk laundry sekitar 10 x Rp. 100.000 = Rp. 1.000.000
Untuk skincare kebetulan saya masih punya yang organic, jadi saya tidak usah membeli lagi. Untuk olahraga juga saya lebih banyak yang gratisan, olahraga pagi di hari minggu, jadi saya gak pernah ke gym atau tempat senam. Karena setiap minggu juga saya pasti senam hamil di RS Mitra.
Untuk baju selama hamil, karena selama hamil saya hanya naik sebesar 10kg, jadi saya gak pernah membeli baju lagi. Paling say abeli baju hanya untuk persiapan menyusui aja. Selebihnya keliuar rumah banyak pakai yang berbahan kaos saja.
Untuk foto maternity saya juga gak pernah pakai jasa studio, cukup foto sendiri aja di beberapa spot selama saya keluar rumah.
Saya juga gak pernah yang namanya babymoon. Kenapa? Karena saya gak pernah berani melakukan babymoon, entah kenapa parno aja bawaannya, takut kenapa-kenapa dengan kehamilan saya. Jadi kalaupun mau pergi, pergi yang paling jauh hanya Bandung saja.
Jadi total pengeluaran saya selama hamil : biaya kontrol dokter obgyn + gaya hidup sekitar Rp. 8.800.000. Ini belum ditambah makan di restoran dan jajan kopi ya. Selama hamil kemarin saya lumayan sering juga ngopi. Makanya antisipasinya saya suka minum kopi sachet aja di rumah untuk mengurangi asupan kafein.
Nah, itulah perjalanan biaya kehamilan saya selama hamil. Kurang lebih sama sih selama hamil Narend and Rissa. Jadi kalau misalnya ada yang ingin menyiapkan budget selama hamil, ambil patokan aja dari nilai yang saya keluarkan.
Kalau udah tau nominalnya kan moms jadi lebih enak ya untuk menyiapkan budgetnya, bisa mulai di deposito, atau reksadana, atau di LM. Karena semua harus dipersiapkan, supaya nantinya tidak mengurangi pengeluaran bulanan.
Kalau moms sendiri bagaimana? Adakah yang investasi terlebih dahulu untuk biaya kontrol kehamilan? Boleh dong share ceritanya di bawah ya.
Semoga bermanfaat ya moms.
Aku kok nggak pernah kepikiran menghitung biaya kehamilan sampai sedetail itu Mbak. Paling yang sering orang pikirkan adalah biaya ke obgyn sama biaya kelahiran, oh iya! Sekalian menghitung biaya selametan dan akikah setelah bayi lahir.
ReplyDeleteAku cuma bisa ngangguk-ngagguk ngeliat rincian biaya yang dikeluarkan, ini gak sekalaian dibahas belanja perlengkapan melahirkannya mba olin, makin makin dah ya,,, tapi bener juga itu sarannya, aku mau nabung emas juga buat persiapan hamil kedua atau promil kedua huhuhu...
ReplyDeleteHuaaa... dulu aku pengen banget mbak bikin rekapan biaya A-Z kehamilan pertama. Udah dikumpulin semua tuh kuitansi-kuitansinya. Lengkap. Tapi begitu bayinya lahir, kejar-tayang pumping, udah deh bablas. Hiks. Jujur kadang masih agak nyesel, kok gak jadi ditulis yaa dulu tuh. Lebih ke buat arsip kenangan ajaa sih sebenernya. Beberapa tahun ke depan pas di baca lagi, pasti merasa WOW sambil senyum-senyum :)
ReplyDeleteMommy Oline yg pose di parkiran gokilll kece buangeeett, kayak anak mahasiswi S-1 lagi hamidun hihihihi
ReplyDeleteMungkin next time bisa sharing kok bisa siih tetep glowing kece paripurna tatkala hamil.
Okesiappp? :D
--bukanbocahbiasa(dot)com--
yang aku inget pas anak ke tiga sih karena yang pertama gak nyangka langsung hamil dan alhamdulillah semua dicover insurance, klo yg kedua kebetulan banget punya tabungan yg lain jd bisa dipake utk biaya kehamilan dan terutama melahirkan krn aku gak mau cesar tp pake akses (bpjs) krn serem denger cerita2nya plus RS rujukannya aku ga mau di sana hehehe...untung punya tabungan deh waktu itu
ReplyDeleteNaah kehamilan yang ketiga mulai deh lebih siapin budget , krn mmg gak mau pake askes juga krn pasti cesar plus waktu itu di klinik kantor blom ada dokter kandungan. klo sekarang di kantor udah ada dokter kandungan dan klo pake BPJS atau askes RS rujukannya juga beda sm yang dulu krn udah pindah/ganti KTP sayangnya blom eh ga ada rencana hamil lagi sih hehehe...
kok curhatnya buanyak yaak...
Aku sempet nulis biaya periksa sih mba cuman ga sampe biaya keseluruhan yang jelas mayan banget hahaha...beruntung mba ada biaya covernya aku andelin tabungan :D
ReplyDeleteTelaten dan rajin banget mba untuk mencatat biaya kehamilan. Aku sendiri nggak pernah nyatat mba. Kayaknya dlu dlu tuh nggak telaten deh aku. Senangnya kalau yang mau program hamil jadi bisa tahu berapa anggaran yang dibutuhkan ya
ReplyDeleteSaya juga nggak mempersiapkan secara khusus biaya kehamilan. Program kehamilan secara khusus juga nggak ada.
ReplyDeleteKalau kontrol bulanan ke bidan, bayarnya 30 ribu sekali datang sudah termasuk vitamin dan kapsul penambah darah.
Sama dong mak, aku pun waktu hamil ga bisa masak. Bukan karena ga bisa nya, cuma jadi eneg nyium. Bau masakan. Akhirnya sering beli buat suami 😅. Rata2 pengeluaran selama kehamilan emang segitu sih ya Mak. Kecuali kalau memang ada kontrol atau tes yang lebih mendalam lagi.
ReplyDeleteMbak aku ko jadi dapat insigt buat ngitung biaya hamil anak ke2 nanti ya.. hehe gak kepikiran nih pas anak pertama dan kayaknya banyak yang membengkak juga deg ��
ReplyDeleteKeren banget mbak, bisa diperingati seperti ini. Jadi keingat waktu hamil 5 tahun lalu,cuma ngandelin asuransi dari kantor suami, nah berhubung sekarang suami kerjanya sudah terikat, kayanya untuk anak kedua lebih harus prepare lagi mempersiapkan dana nya
ReplyDelete*perinci
DeleteAku gak ngitungin hheheh, selama hamil Darell alhamdulillah biaya kontrol di cover sama kantor 80% sisanya baru aku yang bayar. Kalo jajan selama hamil, hmm.. kebanyakan makan pasta sama western hehehe
ReplyDeleteKarena dicover kantor sy ga trllau menyiapkan biaya kehamilan. Begitu beli2 perlengkapan bayi barulah kerasa klo hrsnya disiapin secara kan perlengkapan bayi ga ada yg cover hehe
ReplyDelete