Hi Parents! Totally sudah sebulan penuh anak-anak belajar dari rumah, alias home learning ya. Gimana moms, anak-anak sudah merasa bosan apa belum? 😊 Kalau sudah sebulan seperti sekarang, sepertinya anak-anak sudah mulai terbiasa ya dengan ritme dan jam pelajaran yang diterapkan oleh masing-masing parents. Home learningnya juga menyesuaikan jam aktivitas anak-anak. Kalau saya sih tetap menerapkan jam belajar sesuai dengan jam belajar di sekolah, supaya pada saat anak-anak kembali ke sekolah, jadi tidak kaget. Awalnya jujur aja saya kesulitan untuk menjelaskan kepada anak, kenapa dia harus belajar di rumah saat ini, yaitu karena ada virus Corona, Covid-19. Pastinya anak saya bertanya, kenapa sekarang ia harus belajar di rumah, kenapa gak di sekolah? Aku kangen temen-temen aku, katanya. Nah, begini cara saya mengajarkan pemahaman tentang Covid-19 kepada anak saya yang berusia 6 tahun.
1. Menjelaskan dengan Pemahaman Sederhana
Anak-anak itu memiliki daya serap dan ingatan yang kuat, jadi sebisa mungkin saya sebagai orangtua saya berusaha sesederhana mungkin menjelaskan ke anak, apa itu Covid-19. Sebisa mungkin saya menjelaskan bahwa virus Corona itu bukanlah seperti virus biasa pada umumnya.
Kalau dari literatur yang saya baca sebagai orangtua harus bisa memberikan simulasi tentang pemahaman Covid-19 ini. Kenapa harus dengan simulasi? Karena pada dasarnya anak-anak itu membutuhkan simulasi, yaitu berupa visualisasi, gambar, dsb.
Kalau dari literatur yang saya baca sebagai orangtua harus bisa memberikan simulasi tentang pemahaman Covid-19 ini. Kenapa harus dengan simulasi? Karena pada dasarnya anak-anak itu membutuhkan simulasi, yaitu berupa visualisasi, gambar, dsb.
2. Terbuka Untuk Diskusi
Saya paham betul bahwa memberikan pengertian kepada anak usia 6 tahun sangat berbeda menjelaskan kepada orang dewasa. Mengajarkannya juga harus pelan-pelan dan bertahap. Jadi pasti mereka butuh yang namanya diskusi. Dan berusaha sebisa mungkin sampai ia paham. Jika tidak paham, dan ia diperbolehkan untuk bertanya. Tapi sampai saat ini sih saat saya bertanya, apa itu virus Corona, Narend sudah mulai paham. Selain itu juga memang iklan dan tayangan di TV gencar sekali dengan Covid-19 kan? Bahkan kalau saya mau keluar rumah sedikit, Narend yang selalu mengingatkan saya untuk memakai perlindungan diri, seperti memakai masker dan sarung tangan.
Waktu itu dulu sih sebelum PSBB diberlakukan, sebelum diwajibkan semua orang harus memakai masker saat keluar rumah. Pernah suatu waktu Narend sedang main di luar rumah saat pagi hari ikut dengan saya saat saya sedang berjemur. Lalu ada orang yang bersin. Jaraknya sih gak dekat dengannya. Waktu itu saya sedang agak berjauhan dengan Narend. Lalu tiba-tiba dia mendatangi saya dan bilang kalau dia terkena virus corona! Trus saya bingung dong, maksudnya apaan? Ternyata setelah saya tanya, bahwa saat ia berjemur, ada orang yang lewat bersin. Kebetulan orang tersebut tidak memakai masker.
Lalu saya jelaskan bahwa, kalau orang bersin belum tentu langsung terkena virus Corona. Tapi kalau orang sedang positif Covid-19, dan kamu sedang di dekatnya, tidak memakai masker kemudian orang tersebut bersin dan terkena oleh kita, baru deh kita bisa tertular olehnya.
Walaupun salah pemahamannya setidaknya dia sudah paham bahwa salah satu media penularannya adalah melalui batuk dan bersin.
3. Menjelaskan Cara Menjaga Diri
Salah satunya adalah dengan rajin mencuci tangan (sebelum dan sesudah beraktivitas, sebelum dan sesudah makan, setelah batuk atau bersin, dsb).
Saya juga mengajarkan bagaimana cara menutup mulut apabila bersin ataupun batuk. Lalu jika sudah terlanjur menggunakan telapak tangan, segeralah mencuci tangan.
Walaupun Narend hanya di rumah saja, saya terus mengajarkan kebiasaan-kebiasaan baik setiap hari. Segala sesuatu jika dilakukan berulang pasti akan selalu diingat.
Itu sih prinsip saya. Apalagi kan kalau masih kecil memiliki daya memori yang cukup kuat.
Ya harapan saya sih selesai masa Covid-19 ini Narend tetap ingat bahwa dia harus menjaga kebersihan dimanapun dan kapanpun.
4. Tetap Beraktivitas Seperti Biasa
Gak usah memberikan kepanikan yang berlebihan, tetap saja beraktivitas seperti biasa dengan anak-anak. Yang membedakan cuma lokasinya aja, sekarang 100% banyak di rumah, itu saja.
Bagaimana caranya? Bermain di rumah, makan malam bersama, atau kumpul di kamar bermain bersama. Usahakan anak-anak tetap terhibur.
Kalau misalnya ada berita negatif tentang virus Corona, misalnya berita berapa banyak pasien yang meninggal-lah, atau berita lainnya, saya langsung alihkan perhatiannya dengan hal lain. Atau minimal saya ganti channel TV dengan channel lainnya. Karena saya gak mau pikirannya terpengaruh dengan berita-berita negatif seperti itu.
Untungnya sih Narend bukan tipe anak yang selalu membahas tentang ini. Anaknya mudah lupa. Pernah sih bertanya, kenapa orang yang terkena virus Corona apa pasti meninggal? dsb.
Bagaimana caranya? Bermain di rumah, makan malam bersama, atau kumpul di kamar bermain bersama. Usahakan anak-anak tetap terhibur.
Kalau misalnya ada berita negatif tentang virus Corona, misalnya berita berapa banyak pasien yang meninggal-lah, atau berita lainnya, saya langsung alihkan perhatiannya dengan hal lain. Atau minimal saya ganti channel TV dengan channel lainnya. Karena saya gak mau pikirannya terpengaruh dengan berita-berita negatif seperti itu.
Untungnya sih Narend bukan tipe anak yang selalu membahas tentang ini. Anaknya mudah lupa. Pernah sih bertanya, kenapa orang yang terkena virus Corona apa pasti meninggal? dsb.
5. Tidak menakut-nakuti
Mengajarkan kewaspadaan boleh, tapi tidak untuk menakut-nakuti. Yang paling kesel kalau opa-omanya mengajarkan berlebihan dengan bahayanya virus Corona ini. Tapi karena anak-anak tetap dibawah pengasuhan saya sih, saya selalu mengajarkan ke anak-anak bahwa harus turut apa yang dikatakan oleh saya dan suami. Jadi kalau misalnya ada orang lain yang menceritakan hal-hal negatif jangan langsung percaya. Karena memberikan penjelasan berlebihan bisa saja membuat anak cemas kan?
Itu aja sih ke-5 cara saya mengajarkan kepada anak apa itu Covid-19. Kalau moms lainnya bagaimana cara menjelaskan kepada anak-anaknya? Kalau ada yang berbeda dengan cara saya diatas, boleh lho drop komen di bawah. Saya tunggu ya.
Semoga artikel saya bisa bermanfaat ya!
iya waspada boleh tapi kalau sampai anak ketakutan malajh gak baik buat mentalnya ya. Masalahnya ini kalau anak udah sekolah mereka merasa gak ada interaksi dengan teman-temannya ya
ReplyDeleteHmm iya. Di satu sisi memang ada negatifnya, jd pribadi yg introvert dan jadi tidak mudah bergaul dengan lingkungan. yg kutakutkan begitu. Ah semoga tidak ya.
Deletealhamdulillah anak2 skr jadi paham ya tentang bahaya virus corona. kalo kk rasyad kebetulan ada tugas sekolah tentang covid19, jadi dia gugling dan buat laporan sendiri :)
ReplyDeleteWah keren banget mba tugas sekolahnya tentang Covid-19. Jadi cari tau sendiri ya tgtg Covid. Kereen2 ya memang anak sekolah sekarang.
DeleteItu gambar pertama COVID buku anak yang dibuat Watiek Ideo, waktu pertama kali dibuat, langsung dipesan 2000 eks kalo ga salah
ReplyDeleteKonsep mengajarkan ke anak dengan beberapa bantuan media memudahkan ya
Ohgitu mba.
DeleteIya, sekarang sudah ada animasi jadi terbantu menjelaskan ke anak2. Karena jujur aja kalau penjelasan yg konvensional agak sulit.
Aku sempet liatin video motion graphic gitu, dan alhamdulillah anak2 lsg mau cuci tangan, ga ikut pergipergi,klo kepepet ajak mereka juga mau nunggu di mobil. Yg blm nemu kliknya gimana ngatasin bosen pas di rumah aja, kdg dibikinin aktivitas cepet bgt selesainya...mamak blm aja sempet ngeblog udah nagih bebikinan lagi
ReplyDeletehuhuu kok sama sih mbaaa. aku udah kecapean bikin aktivitas dia udah minta lagi. saking gak ada kerjaan di rumah, jadi cepat bosan. lama2 kasian juga ya.
DeleteAnakku yang kedua udah umur 10 tahun, jadi agak lebih mudah ya menjelaskan padanya apa itu virus Covid-19, gejala orang terkena ataupun cara-cara untuk melindungi diri. Itupun dia masih kangen sama temannya pengin main, bisa sih dibujuk-bujuk akhirnya.
ReplyDeleteIya kalo udah masuk usia SD udah agak mudah ya jelasinnya. Ini aku masih perlahan2 nih jelasinnya. Harus pakai simulasi segala sih.
DeleteWih Narend keren udah bisa ingetin mamanya buat pake masker. Aku pernah bersin-bersin dan tau rasanya dipandangi orang lain kayak penjahat padahal pake masker. Sementara aku juga langsung waspada kalau liat orang lain bersin terus dia ga pake masker. Satu hal yang kita pelajari dari wabah ini jadi lebih aware saham poleh hidup bersih dans ehat ya, Lien
ReplyDeleteiya, sekarang dia yg jadi reminder mamanya :)
DeleteIya betul, kita jadi mawas diri akan kesehatan ya.
Namanya edukasi dengan anak mesti ekstra sabar ya dengan pemahaman yang lebih sederhana
ReplyDeleteSemoga para orang tua menyadari akan hal ini sehingga anak-anaknya tak dibiarkan berkeliaran dimasa psbb seperti sekarang
Paling penting itu tidak menakut-nakuti yaa Mbak. Makasih banyak tips nya. Kalau di rumah aja gini perbanyak aja mainan dan ide mau main apa yaa biar gak bosan
ReplyDeleteSetuju mba tidak menakut-nakuti tapi justru berikan pemahaman yang baik ya seputar menjaga kebersihan dan kesehatan serta untuk stay di rumah..anakku sekarang udah betah di rumah hahah
ReplyDeleteAlhamdulillah, ketiga anak kami sdh remaja dan pro aktif dalam menghadapi covid ini, tinggal ngingetin kalau perlu keluar (biasanya keluar ya karena saya mintai tolong utk belanja atau ke warung), untuk pakai masker, cuci tangan dan kaki setelah pulang.
ReplyDeleteSetuju jgn nakut2in tapi kasi pemahaman ttg risiko kena virus, pakai ilustrasi bagus jg.
ReplyDeleteAnakku paham coronanya malah jd dari berita2 di tipi hehe, trus nanya apa itu, jd emak bapaknya yang jawab. Dijelasin jg kenapa gak boleh keluar rumah dan kudu sering cuci tangan dll.
Iya betul, karena kalau nakut2in yang ada anak kita jadi takut beneran ya.
DeleteNgasih pemahaman ke anak-anak tentang Covid 19 itu susah susah gampang ya mbk. Dijelasin pelan pelan dengan hal yang sederhana, seperti rajin cuci tangan. Anak2 pasti akan mudah paham
ReplyDeleteAnak anak yang polos pasti kritis banget ya mak tentang larangan larangan seputar corona ini, kita sebagai orangtua memang harus pinter pinter menjelaskannya yaaa
ReplyDeleteAnakku jadi rajin cuci tangan dikit2. Cuma klau diceritain masalah corona gitu memang sebel dah masih becandaan mak.
ReplyDeleteIya idem, anakku juga aku biasakan sering cuci tangan skrg. Dan sudah jadi otomatis dianya sering cuci sendiri karena kebiasaan :)
Deleteaku juga ngobrol dengan anak - anak biar mereka mengerti bahayanya tapi tidak panik atau trauma mba. Ada banyak media yang bisa dipakai dan ramah anak jugaa
ReplyDeleteYes tak perlu menakut-nakuti ya mbak, tapi tetap bisa memahamkan anak-anak tentang bahaya covid dan cara menghindarinya. Mrngajarkan anak-anak ttg phbs sejak dini juga.
ReplyDeleteBetul, jangan menakut - nakuti. Anak - anak sekarang memang harus paham juga ya biar dia tau ga boleh main dan keluar, jadi ngerti.
ReplyDeleteAnakku yang tiga tahun juga sudah tahu bahaya corona. Tapi seringnya dia bilang jangan keluar ya bu, awas ada corona. Hehehe. Trus mau juga suruh cuci tangan sebelum masuk rumah.
ReplyDeleteSetuju, Mbak. Waspada boleh, tapi jangan sampai menakut-nakuti anak, ya. Apalagi anak2 sekarang cenderung kritis. Kalau kita ga bisa menjelaskan dengan kata2 yang mudah dipahami, justru jadi blunder sendiri nantinya.
ReplyDeleteKalau saya juga tidak menakut-nakuti
ReplyDeleteKarena kalau takut malah jadi panjang urusannya apalagi anak saya suka drama hahaha
pendekatan ke anak jaman sekarang makin beragam caranya,, dulu kalau ada begini kayaknya aku suka ditakut-takutin tapi kalo sekarang emang dengan dijelasin sih,, jadi kalo kotor cuci tangan, pakai masker dan lain2,, beraktifitas seperti biasa emang cuma main sama temen diluar rumah yang agak dikurangi,,, kalau dalem rumah terus rungsing bisa-bisa,, main diluar pas sepi sekalian jemur, semoga mba oline dan anak2 sehat semua ya
ReplyDeleteAnak saya baru usia tiga tahun, kalau dilarang keluar rumah masih butuh kesabaran, tetapi kadang mengerti juga kalau ditanya, "Tau gak kenapa gak boleh keluar?" dia akan jawab, "Ada corona." tapi belum bisa menjelaskan corona itu apa. :D
ReplyDeleteEhehee iya sama mba, anakku juga kalau ditanya jawabnya gitu doang, ada Corona. Dah gitu aja :D
DeleteAnak2 d rmh krn udah agak gede paham bahaya si corona tp ya kadang2 ngeluh bosan d rmh aja...smp kapan. Semoga cepat berlalu ya mba sma2 kuatkan doa di bulan ramadan ini biar s corona pergi jauh2
ReplyDelete