Hi Moms! Mungkin postingan ini bisa dibilang agak sedikit terlambat ya, karena dalam beberapa hari ke depan kita akan merayakan Lebaran. Tapi sebagai penutup artikel untuk BPNRamadan2020, iijnkan saya berbagi pengalaman selama saya berpuasa tahun ini yang dimana tahun ini posisi saya masih menyusui Rissa. Bagaimana tips saya menjaga stamina dan fisik saya supaya tetap oke menjalankan ibadah puasa? Simak artikel saya sampai selesai ya.
Puasa Kedua Sebagai Ibu Menyusui
Tahun ini bisa dibilang adalah tahun kedua saya berpuasa sebagai ibu menyusui. Kalau 6 tahun lalu saat bulan puasa, saya juga masih menyusui Narend, tapi saat itu kalau tidak salah Narend masih berusia 3 bulanan, jadi masih dibawah 6 bulan, jadi saya saat itu tidak puasa. Bener-bener tidak kuat, karena bayi di bawah 6 bulan masih bergantung dengan asupan ASI. Jadi saya harus jaga stamina saya supaya gak drop dengan tidak berpuasa. Perbanyak minum, makan 3x sehari dan minum vitamin menyusui. Nah, makanya baru tahun 2020 ini saat Rissa berusia 1 tahun, saya baru bisa berpuasa kembali saat menjadi ibu menyusui.
Kalau ditanya, berat atau tidak puasanya? Ya gak berat-berat amat sih, beda banget waktu saya puasa saat anak masih bergantung dengan ASI saya, jadi sekali saya menyusui, langsung deh saya lapar menggila, kayak gak makan seminggu. Kalau sekarang, Rissa sudah berusia 1 tahun, sudah bergantung dengan MPASI, ASI hanya sebagai supporting, jadi puasanya ya alhamdulillah lancar-lancar saja.
Kebutuhan Jam Tidur Harus Terpenuhi
Jujur aja, yang bikin berat selama saya puasa saat masih menyusui ini adalah jam tidur saya yang acak kadut, berantakan, namanya normal life aja saya kurang tidur, terlebih lagi sekarang saat puasa, saya tambah kurang tidur. Alhasil kalau stamina gak oke, saya jadi cranky, saya gak bisa beraktivitas, yang ada bawaannya emosi melulu, malah pelampiasannya bisa jadi ke anak lagi. Kan kasihan? Makanya sebisa mungkin saya jaga stamina supaya kebutuhan tidur saya tetap tercukupi. Apalagi setiap hari saya masih harus mengajar kelas online kakaknya, Narend, jadi pikiran dan stamina ikut terbagi.
Baca : Narend Ambil Raport
Gimana caranya untuk tetap seimbang?
Saat ada waktu luang, saya sempatkan untuk istirahat, walaupun cuma rebahan aja di kasur, tapi its really works and help me.
Minum Vitamin C
Saya itu punya kebiasaan habis sahur pasti melanjutkan tidur kembali, gunanya untuk menjaga pola tidur saya supaya tetap normal. Tidur jam 5 setelah sholat subuh, kemudian bangun jam 7.30. Mandi dan beraktivitas seperti biasa.
Dulu saya pikir minum vitamin cuma jaga kesehatan aja, tapi ternyata setelah saya rutinkan minum vitamin C setiap hari, Saat saya bangun di pagi hari setelah mandi, badan saya ternyata lebih enteng lho moms. Gak merasa capek sama sekali. Padahal saya tidurnya lumayan malam, sekitar jam 12 malam, karena anak belum juga tertidur.
Cukupi Kebutuhan Hidrasinya
Untuk ibu menyusui kebutuhan minumnya yaitu 10 gelas per hari.Minum ASI Boster
Sampai saat ini sih saya masih sesekali konsumsi ASI Booster, tapi gak tiap hari. Mungkin bisa 4 hari sekali atau bahkan seminggu sekali. Supaya produksi ASI saya tetap terjaga sih.
Jaga Pikiran Supaya Tidak Stress
Gak stress itu beneran sulit buat saya yang masih punya anak-anak yang belum mandiri, terlebih lagi Narend itu sekarang masuk usia apa-apa saya bisa, semua saya bisa, dan jahilnya ampun-ampunan dengan adiknya, otomatis membuat saya sering geram dan marah. Tapi setelah saya belajar tehnik mindfullness untuk mengatasi stress, perlahan-lahan saya bisa mengendalikan emosi saya.
Don't Push Yourself too Hard
Sudah seharian kita bekerja, badan dan pikiran lelah, tapi kerjaan masih ada yang pending, kerjaan rumah juga gak selesai, relaks, everything will be fine. Jangan terlalu menerapkan target terlalu berat pada diri sendiri. Ingat bahwa kita gak punya ART, jadi waktu dan pikiran kita sangat terbatas, terlebih lagi saat bulan puasa ini. Jadi sebisa mungkin badan dan pikiran jangan sampai kelelahan.
Ask For Helps
Kalau ada yang bisa dimintakan pertolongan untuk sekedar jaga anak-anak, entah itu saudara, orangtua, suami atau mertua, segerakan deh. Karena badan kitapun juga perlu yang namanya istirahat. Jangan semua pekerjaan mau dikerjakan sendiri karena azas perfectionis. Yang ada badan kita kelelahan, ujung-ujungnya malah tambah jadi sakit deh. Bisa jadi drop produksi ASInya.
Nah, itulah sedikit tips yang bisa saya berikan puasa ala saya sebagai ibu menyusui sekarang ini. Puasa tinggal beberapa hari lagi, semoga saya bisa menuntaskannya sampai akhir, amin 😉
Semoga artikel saya bisa bermanfaat ya.
Saya baru tahun ini puasa Mba, itupun akhirnya malah jadi proses menyapih tanpa drama banget :D
ReplyDeleteSi adik udah 2 tahun lebih soalnya nggak pernah mau disapih, akhirnya saya sounding bolak balik di bulan ini, tiba-tiba aja dia nggak masalah lagi nggak mimik mami hihihi.
Alhamdulillah.
Kalau saya sebelumnya nggak kuat puasa sambil nyusuin, meskipun udah boost macam-macam :)