Berpuasa merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim yang sudah melewati masa puber atau akil baligh. Tapi ada juga sih orangtua yang sudah menerapkan puasa sejak anak usia dini. Tujuannya ya satu, yaitu anak bisa siap berpuasa saatnya nanti tiba. Nah, saya dan suami bukan tipe orangtuanya yang memaksa supaya anak berpuasa saat ini juga, jadi ya tipe yang menurut kesiapan mental anak aja. Nah, saat kemarin saya tanyakan ke Narend, apakah dia siap berpuasa? Dia bilang, siap! Terlebih lagi dia mau ikutan sahur lagi. Bahkan dia bisa berpuasa seharian penuh lho 😁 So, gimana cara saya mengajarkan anak berpuasa? Yuk baca artikel saya ya.
Jadi moms, tahun ini Narend masuk usia 6 tahun. Dalam hitungan bulan, which is sebentar lagi dia akan masuk usia SD. Apalagi nanti Narend akan masuk sekolah Islam. Wah, makanya saya sedini mungkin mengajarkan kepadanya tentang rukun Islam yang wajib dilakukan oleh semua umat muslim, salah satunya yaitu berpuasa.
Kalau dari literatur yang saya baca, anak berusia 6 tahun sudah bisa diajarkan berpuasa seharian. Tapi diajarkan secara bertahap dan jangan dipaksakan. Jadi dimulai per 2 jam dulu, setengah hari, lanjut seharian penuh.
Begini tips yang saya lakukan :
Sebelum mulai masuk bulan puasa, saya memberikan edukasi dulu kepada Narend tentang bulan puasa, apa itu bulan puasa, maknanya dan sebagainya. Sehingga pada saat masuk bulan Ramadhan ini dia jadi mengerti hak dan kewajibannya sebagai umat muslim.
Asupan nutrisi saat berbuka dan sahur sangatlah penting untuk diperhatikan, supaya staminanya tetap terjaga. Yaitu dengan cara saya menyajikan makanan bergizi dan seimbang, komposisi nutrisinya harus seimbang, mulai dari protein, lemak, dan juga vitamin. Saat sahur dan buka puasa, saya mengharuskan untuk Narend mengkonsumsi buah dan sayur. Dan tak lupa saya tambahkan juga multivitamin. Saat ini Narend sedang mengkonsumsi madu TJ Jooybee, madu multivitmain Plus.
Untuk kebutuhan cairannya saya memastikan untuk Narend terpenuhi. Jadi saat sahur harus minum minimal 2 gelas dan saat berbuka puasa juga 2 gelas air putih.
Saat dia bangun tidur jam 7 pagi, saya tanyakan kepada Narend, apakah dia merasakan lapar dan haus? Karena jika ia lapar dan haus, saya memperbolehkan ia untuk berbuka puasa jam 9 pagi. Tapi ternyata dia bilang, tidak. Oke saya pikir, puasanya bisa dilanjutkan sampai jam 12 siang.
Jam 12 siang saya tanyakan kembali, apakah dia merasa lapar dan haus? Jujur aja dari pagi sampai siang dia main di rumah sangat luar biasa tenaganya. Sayapun liatnya jadi ikutan merasa capek. Tapi ternyata saya tanya lagi, dia bilang, hanya haus tapi tidak lapar. Mau dilanjutkan puasanya? Dia bilang, ya gapapa. Oke puasa kembali dilanjutkan.
Jam 2 siang saya tanyakan lagi apakah mau buka puasa? Kembali dia bilang, tidak apa-apa.
Jujur aja ini adalah puasa pertama untuk Narend. Saya sempat merasa khawatir akan kekurangan nutrisinya, walaupun sudah saya lengkapi dengan multivitamin sih. Tapi karena memang anaknya gak doyan makan, jadi sepertinya puasa seharian anaknya santuy aja, emaknya yang justru sedikit khawatir 😋
Jam 3 sore saya menyuruh untuk tidur siang, karena saya melihat dia mainnya terlalu over. Saya takut ia jatuh sakit. Kalau sakit, saya and suami juga kan yang repot?
Oke, akhirnya ia mau tidur siang.
Jam 5.30 kembali saya bangunkan untuk persiapan buka puasa. Tapi saya lihat ekspresinya udah lemas luar biasa. Bibirnya putih hampir biru. Saya benar-benar kasian. Lalu saya tanya, apakah dia merasa lapar dan haus? Ya, dia merasa lapar katanya 😁
Sabar ya nak, dalam hitungan menit akan masuk jam berbuka puasa.
Seharian berpuasa Narend sama sekali gak bertanya sudah jam berapa sekarang? Anaknya santuy aja seharian gak makan and minum 😝
Alhamdulillah puasa pertama lancar jaya. Kekhawatiran saya ternyata tidak terjadi, alhamdulillah. Sepertinya Narend siap berpuasa lagi esok 😊
Anak moms juga punya cerita tentang pertama puasa? Yuk berbagi cerita di kolom komen di bawah ya.
Semoga artikel saya bisa bermanfaat.
Jadi moms, tahun ini Narend masuk usia 6 tahun. Dalam hitungan bulan, which is sebentar lagi dia akan masuk usia SD. Apalagi nanti Narend akan masuk sekolah Islam. Wah, makanya saya sedini mungkin mengajarkan kepadanya tentang rukun Islam yang wajib dilakukan oleh semua umat muslim, salah satunya yaitu berpuasa.
Kalau dari literatur yang saya baca, anak berusia 6 tahun sudah bisa diajarkan berpuasa seharian. Tapi diajarkan secara bertahap dan jangan dipaksakan. Jadi dimulai per 2 jam dulu, setengah hari, lanjut seharian penuh.
Begini tips yang saya lakukan :
1. Edukasi
Sebelum mulai masuk bulan puasa, saya memberikan edukasi dulu kepada Narend tentang bulan puasa, apa itu bulan puasa, maknanya dan sebagainya. Sehingga pada saat masuk bulan Ramadhan ini dia jadi mengerti hak dan kewajibannya sebagai umat muslim.
2. Penuhi Nutrisinya
Asupan nutrisi saat berbuka dan sahur sangatlah penting untuk diperhatikan, supaya staminanya tetap terjaga. Yaitu dengan cara saya menyajikan makanan bergizi dan seimbang, komposisi nutrisinya harus seimbang, mulai dari protein, lemak, dan juga vitamin. Saat sahur dan buka puasa, saya mengharuskan untuk Narend mengkonsumsi buah dan sayur. Dan tak lupa saya tambahkan juga multivitamin. Saat ini Narend sedang mengkonsumsi madu TJ Jooybee, madu multivitmain Plus.
3. Tetap Terhidrasi
Untuk kebutuhan cairannya saya memastikan untuk Narend terpenuhi. Jadi saat sahur harus minum minimal 2 gelas dan saat berbuka puasa juga 2 gelas air putih.
4. Ukur Kemampuan Anak Berpuasa
Saat dia bangun tidur jam 7 pagi, saya tanyakan kepada Narend, apakah dia merasakan lapar dan haus? Karena jika ia lapar dan haus, saya memperbolehkan ia untuk berbuka puasa jam 9 pagi. Tapi ternyata dia bilang, tidak. Oke saya pikir, puasanya bisa dilanjutkan sampai jam 12 siang.
Jam 12 siang saya tanyakan kembali, apakah dia merasa lapar dan haus? Jujur aja dari pagi sampai siang dia main di rumah sangat luar biasa tenaganya. Sayapun liatnya jadi ikutan merasa capek. Tapi ternyata saya tanya lagi, dia bilang, hanya haus tapi tidak lapar. Mau dilanjutkan puasanya? Dia bilang, ya gapapa. Oke puasa kembali dilanjutkan.
Jam 2 siang saya tanyakan lagi apakah mau buka puasa? Kembali dia bilang, tidak apa-apa.
Jujur aja ini adalah puasa pertama untuk Narend. Saya sempat merasa khawatir akan kekurangan nutrisinya, walaupun sudah saya lengkapi dengan multivitamin sih. Tapi karena memang anaknya gak doyan makan, jadi sepertinya puasa seharian anaknya santuy aja, emaknya yang justru sedikit khawatir 😋
Jam 3 sore saya menyuruh untuk tidur siang, karena saya melihat dia mainnya terlalu over. Saya takut ia jatuh sakit. Kalau sakit, saya and suami juga kan yang repot?
Oke, akhirnya ia mau tidur siang.
Jam 5.30 kembali saya bangunkan untuk persiapan buka puasa. Tapi saya lihat ekspresinya udah lemas luar biasa. Bibirnya putih hampir biru. Saya benar-benar kasian. Lalu saya tanya, apakah dia merasa lapar dan haus? Ya, dia merasa lapar katanya 😁
Sabar ya nak, dalam hitungan menit akan masuk jam berbuka puasa.
Seharian berpuasa Narend sama sekali gak bertanya sudah jam berapa sekarang? Anaknya santuy aja seharian gak makan and minum 😝
Alhamdulillah puasa pertama lancar jaya. Kekhawatiran saya ternyata tidak terjadi, alhamdulillah. Sepertinya Narend siap berpuasa lagi esok 😊
Anak moms juga punya cerita tentang pertama puasa? Yuk berbagi cerita di kolom komen di bawah ya.
Semoga artikel saya bisa bermanfaat.
Comments
Post a Comment